Jumat, 22 Agustus 2014

SURAT LAMARAN PEKERJAAN

Martapura , 22 Agustus 2014
Kepada Yth :
RUMAH CERDAS
Jl. Bumi Mas Citra, Komplek Telkom
Perihal : Lamaran kerja
Dengan Hormat
Berdasarkan informasi dari internet (Facebook), Brosur perihal lowongan pekerjaan di sekolah tempat Bapak/Ibu pimpin. Melalui surat lamaran ini saya ingin mengajukan diri untuk melamar pekerjaan di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin guna mengisi posisi yang dibutuhkan saat ini. Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Khoirul Izzah
Tempat/Tanggal Lahir : Sungai Rangas, 01 Desember 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : MA. AL-HIDAYAH Martapura
Alamat : Jl. Padat Karya Desa Sungai Rangas Tengah, RT. 01, RW. 01,
Telepon : 0877165434..?
Untuk melengkapi beberapa data yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu pimpinan Rumah Cerdas diwaktu yang akan datang, saya lampirkan juga kelengkapan data diri sebagai berikut :
1.Pas Photo.
2.Foto copy KTP
Demikian surat lamaran ini saya buat dengan sebenarnya dan atas perhatian serta kebijaksanaan Bapak/Ibu pimpinan saya mengucapkan terimakasih.
Hormat saya,

Khoirul Izzah

Sabtu, 16 Agustus 2014

TAKUT KEHILANGANMU 2

sungguh hati kecil ku tidak bisa memendam bahwa sekarang aku sangat rindu dengan sosok ibu yang sehat,,yang bisa jlan2.....bisa melakukan hal-hal yang dlu dia lakukan.......
air mata hatiku seakan tak berhenti menetes jika ku tuangkan obat2 itu ditangan ibu untuk dia minum....
aq mencoba berusaha tegar,,mencoba berusaha memendam bahwa semua yang terjadi dan semua yang tengah dirasakan ibuku....
sejujurnya Tuhan... bukannya aku menolak akan datangnya malaikat pencabut nyawa kelak...melainkan aku hanya belum siap,, belum siap jika harus mnerima kenyataan pahit itu

tak akan bisa hati kecil ini kembali bahagia,,tersenyum seperti dulu lagi sebeum ibu di Vonis sembuh.

hanya lewat lembar kerja putih ini bisa q tuangkan tintah hitam segala kesah yang tengah ku rasakan...

Sabtu, 09 Agustus 2014

TAKUT KEHILANGANMU

entah kenapa hari ini rasa q sangat berbedaaa...aq takuut..sangat takuut,,bahkan aku tak sanggup menerima ketakutan yang tengah q rasa.....
aq takut tidak bisa melewati hari2 q lagi dengan beliau....
aq takut jika beliau cepat pergi beranjak dari tempat tidur yang empuk ke tenpat tidur yang hanya beralaskan tanah....
aq takuut tidak bisa lagi melihat paras beliau secara langsung, berbaring disampingnya,,memeluknya...
aq takut jika tidak ada beliau akan jd apakah aq..aq takuut semua ituuu.....
bahkan aq takut jika beliau pergi semua yang aq rasakan selama 20 tahun ini semuaa berubaahh...

ibu aq sangat menyayangimu,,,,mungkin engkau tak pernah tau dalamnya rasa sayang dan cintaku padamu bu...hingga aq merasakan ketakutan yang mendalam akan tibanya hari itu....
ibu aq memang tak bisa membahagiakanmu..aq hnya bisa menyusahkanmu bu,,,,
tapi aq berjanji jika aq sudah punya penghasilan nanti akan q bahagiakan kau ibu....
dengan melayani mu dirumah,,membuatkanmu bubur untuk makan,,membuatkanmu secangkir teh untuk menelan smeua pil2 pahit itu..hanya itu yang dapat aq berikan sekarang untukmu bu....
daan tak lupa selalu q panjatkan do'a yang tiada terputus untuk kesembuhan ibu...secuil doa yang q pinta pada yang diatas,,,hanya untuk kesembuhan ibu....sehat lagi bu,,tertawa lagi bu,,,dan jalanlah lagi dengan aq bu,,,,krn aq rindu smua itu,,,,,

TUHAN,,,aq ingin ibuku mendampingi q hingga aq punya suami, cucu,,,menantu,,cucu menantu dan seterusnya..aq ingin selalu ibu q berada disamping q hingga tua renta...
TUHAN...biarlah engkau ambil aq dulu sebagai pengganti ibu q,,,,,untuk berada dekat disisimu...
TUHAN...sehatkan ibu ku......panjangkan umur beliau dan ampuni sgala dosa yang pernah ia lakukan TUHAN...
AMIIN.....



اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Kamis, 07 Agustus 2014

MATERI AKIDAH AKHLAK MI KELAS 3 MI


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak merupakan hal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan ini agar kita diteima dan dihargai dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Apalagi dalam kehidupan yang serba modern saat ini, yang mana orang cenderung memiliki sifat apatis, egois dan materialistis. Krisis moral tersebut tentunya sangat memprihatinkan bagi kita semua pihak, terlebih lagi bagi seorang calon guru, karena masa depan anak dan akhlak seorang anak sangat tergantung dri pendidikan yang diberikan kepada anak tersebut.
Akhlak terbentuk dari pendidikan oleh orang tua di rumah. Apabila orang tua berhasil menanamkan akhlak yang baik kepada anak, maka anak akan menjadi pribadi yang menjadi teladan bagi orang yang ada di sekitarnya.
Selain di rumah, pendidikan di sekolah juga tidak kalah berperan dalam pembentukan akhlak seorang anak. Pendidikan di sekolah dilakukan oleh seorang guru yang menjadi orang tua kedua bagi anak.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dalam makalah ini kami membahas tentang akhlak yang harus dimiliki moleh seorang anak dan akhlak yang tercela yang harus dijauhi oleh seorang anak. Akhlak terpuji tersebut diantaranya seperti: mengucapkan aklimat thayyibah dalam kehidupan sehari-hari dalam kondisi-kondisi tertentu, Meneladani sifat Allah Swt, yaitu sifat yang ada dalam asmaul husna, percaya kepada malaikat-malaikat Allah Swt, meneladani sifat santun, dermawan, Ikhlas, berbakti kepada kedua orang dan akhlak tercela yang harus dijauhi diantaranya: bodoh, pemarah, kikir, boros.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat thayyibah?
2. Kenapa kita harus meneladani sifat Allah dalam asmaul husna?
3. Apa yang akan kita peroleh apabila mempunyai sifat santun, dermawan, Ikhlas, berbakti kepada kedua orangtua, bodoh, pemarah dan kikir?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat thayyibah.
2. Untuk mengetahui kenapa kita harus meneladani sifat Allah Swt dlam asmaul husna.
3. Untuk mengetahui apa yang akan kita peroleh apabila mempunyai sifat tercela seperti bodoh, pemarah dan kikir.





BAB II
PEMBAHASAN (ISI)

A. Kalimat Thayyibah
1. Pengertian kalimat thayyibah
Kalimah secara etimologis berarti kata, sedangkan thayyibah berarti kata yang baik.Definisi ini juga dapat kita temukan dalam firman Allah, “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan “kalimat yang baik” seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.” (Q.S. Ibrahim[14]:24). Jika ditilik secara istilah (terminologis), kalimat thayyibah dapat diartikan sebagai kalimat yang baik serta memiliki nilai dan kedudukan tinggi dalam ajaran islam. Kalimat ini juga membawa kebaikan bagi siapa saja yang mendzikirkannya. Ketentraman bagi yang melafalkannya, baik lahir maupun batin, tentu saja disertai dengan kekhusyukan dan keikhlasan semata-mata karena Allah SWT.
Kalimat tayyibah merupakan sederet ucapan pilihan yang banyak disabdakan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya. Bagi kita yang terpenting dalam memahami kalimat thayyibah adalah pada letak fungsinya. Adapun fungsi dari kalimat itu tentunya untuk mengingat Allah senantiasa didengar keluhan, dipenuhi hajat, dan dimudahkan segala urusannya sehingga orang yang berdzikir selalu diberi ketentraman hati dan ketenangan jiwa. Hal ini sudah menjadi janji Allah swr, “Ingatlah, hanya dengan mengingat (berdzkir) Allah-lah hati menjadi tenteram,” (Q.S. Ar-Ra’d [13]:28).
Allah SWT berfirman:
yx¬7y ¬! $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# ( uqèdur âƒÍyèø9$# ÞOŠÅ3ptø:$# ÇÊÈ  
Artinya:
“Bertasbih kepada  Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada dibumi; dan Dialah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Q.S. As-Saff:1)
Dalam ajaran Islam kita mengenal banyak kalimat thayyibah. Kalimat-kalimat tersebut antara lain: Subhanallah, Masya Allah, Alhamdulillah, Astagfirullah, Insya Allah, dan lain-lain. Kali ini kita akan mempelajari kata Masya Allah.
2. Arti kata Masya Allah serta waktu mengucapkannya
Kata Masya Allah
مَا شَآءَاللهُ
Artinya:
“Allah lah yang menghendaki demikian.”
Kata Masya Allah termasuk salah satu kalimat thayyibah, diucapkan ketika melihat sesuatu hal yang mengejutkan atau menyedihkan. Contoh dari peristiwa atau kejadian yang mengejutkan atau menyedihkan seperti: kecelakaan lalu lintas, kebakaran, banjir, tsunami, gempa bumi, dan lain-lain.Kalimat-kalimat thayyibah khususnya Masya Allah, kita ucapkan sebagai perwujudan keyakinan kita bahwa semua hal yang terjadi di alam semesta, baik yang indah maupun yang mengejutkan, semuanya telah diatur oleh Allah SWT, sebagai pelajaran bagi manusia.
B. Asma’ul Husna
Allah yang telah menciptakan langut dan bumi dengan segala isinya mempunyai banyak nama. Nama-nama itu bukan hanya sekedar nama, tetpai nama-nama bagus yang sesuai dengan kenyataan yang diberi nama. Nama- nama itu disebut Asmaul Husna. Jumlahya 99 (Sembilan puluh sembilan) yang apabila kita sebut nama itu mempunyai pengaruh dan manfaat yang besar. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk berdoa dengan Asmaul Husna. Firman Allah SWT:
¬!ur âä!$oÿôœF{$# 4Óo_ó¡çtø:$# çnqãã÷Š$$sù $pkÍ5 ( (#râsŒur tûïÏ%©!$# šcrßÅsù=ムþÎû ¾ÏmÍ´¯»yJór& 4 tb÷rtôfãy $tB (#qçR%x. tbqè=yJ÷ètƒ ÇÊÑÉÈ   

Artinya:
“Allah mempunyai Asmaa-ul Husna (nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa-ul Husna itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya.Nanti mereka akan mendapatkan balasan dari apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. Al-A’raf 180)
Kemudian Allah swt kembali berfirman:
ª!$# Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ( ã&s! âä!$yJóF{$# 4Óo_ó¡çtø:$# ÇÑÈ   

Artinya: 
“Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai Asma’ul Husna (nama-nama yang terbaik).” (Q.S. Taha: 8)
Dalam Al-Quran disebut nama-nama Allah SWT yang menunjukkan kemahasempurnaan Zat Allah SWT. Nama-nam itu disebut Asma’ul Husna yang berarti “nama-nama yang baik atau nama-nama yang indah.” Kali ini kita mempelejari nama-nama Allah SWt yaitu Al-Musawwir dan Al-Halim.
1. Al-Musawwir (اْلمُصَوِّرُ)
Al Mushowwiru, berasal dari kata shawwara yang berarti membuat atau memberi bentuk. Dialah yang telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk.

اْلمُصَوِّرُ
Artinya:
“Maha Membuat Bentuk.”
Al-musawwir dalah salah satu dari Asma’ul Husna yang berarti “Maha Membuat Bentuk.”Sifat Al-Musawwir menggambarkan hubungan Allah SWT dengan semua ciptaan-Nya.
Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT berkuasa untuk memberikan bentuk ciptaan-Nya sesuai kehendak-Nya.Salah satu bentuk ciptaan Allah SWT yang terbaik adalah manusia.
Allah SWT berfirman:
uqèd ª!$# ß,Î=»yø9$# äÍ$t7ø9$# âÈhq|ÁßJø9$# ( ã&s! âä!$yJóF{$# 4Óo_ó¡ßsø9$# 4 ßxÎm7|¡ç ¼çms9 $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( uqèdur âƒÍyèø9$# ÞOŠÅ3ptø:$# ÇËÍÈ   
Artinya:
“Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang Membentuk rupa, yang mempunyai nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Q.S. Al-Hasyr:24)
2. Al-Halim (الحَلِيْمُ)
الحَلِيْمُ
Artinya:
“Maha Penyantun”
Al-Halim adalah salah satu asma’ul Husna yang berarti”Maha Penyantun.”Sifat Al-Halim menggambarkan cinta kasih Allah SWT kepada semua makhluk.Allah SWT menebarkan seluruh rahmat dan kasih sayang-Nya kepada penghuni alam semesta.Oleh karenanya, manusia juga harus saling menyantuni dan berbuat baik sebagaimana Allah SWT Maha Penyantun kepada umat manusia.
Allah SWT berfirman:
(( ôs)s9ur $xÿtã ª!$# öNåk÷]tã 3 ¨bÎ) ©!$# îqàÿxî ÒOŠÎ=ym ÇÊÎÎÈ   


Artinya:
“Dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” (Q.S. Ali Imran: 155)
Adanya Asma’ul Husna dalam Al-Quran adalah untuk menumbuhkan akida tentang keesaan Allah s\SWT.Asma’ul Husna berfungsi untuk meresapkan kemahasempurnaan Zat Allah SWT ke dalam lubuk hati manusia.
C. Malaikat-malaikat Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda:
اْلِا يْمَا نُ اَنْ تُؤْمِنَ بِا للهِ وَ مَلاَ ئِكَتِهِ وَ كُتُبِهِ وَرُ سُلِهِ وَالْيَوْمِ الْاَخِرِ وَتُؤْمِنُ بِا الْقَدَرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ (رواه مسلم)
Artinya:
“Iman ialah engkau yakin dan percaya kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan yang buruk.”( H.R. Muslim)
Malakikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang harus diyakini adanya.Beriman kepada malaikat artinya kita yakin dan percaya bahwa malaikat itu ada dan mempunyai tugas dari Allah SWT.Kali ini kita mempelajari malaikat, nama-nama malaikat, dan tugas-tugasnya.
1. Nama Malaikat dan Tugasnya
Malaikat menurut akidah Islam adalah makhluk gaib ciptaan Allah SWT yang senantiasa taat kepada-Nya serta bertasbih memuji dan menyucikan-Nya.Makhluk gaib artinya makhluk yang tidak dapat dilihat, didengar atau diraba.
Walalaupun malaikat itu makhluk gaib, tetap kita wajib mempercayai adanya malaikat.Percaya kepada malaikat-malaikat Allah SWT adalah rukun iman yang kedua. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Muddassir ayat 31:
......... $tBur ÞOn=÷ètƒ yŠqãZã_ y7În/u žwÎ) uqèd.........
Artinya:
“….Dia tidak ada yang mengetahui tentara-tentara Tuhamnmu (malaikat) 
kecuali Dia (Allah)……” (Q.S. Al- Muddassir:31)
Berikut ini 10 nama-nama malaikat dan tugasnya masing-masing yang wajib kita ketahui berdasarkan Al-Quran dan hadis, yaitu:
a. Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada bnabi dan rasul, sejak nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW.
b. Malaikat Mikail, bertugas menyampaikan rezeki kepada manusia, termasuk juga mengatur hujan dan angin.
c. Malaikat Israfil, bertugas meniup terompet atau sangkakala pada hari kiamat.
d. Malaikat Izrail, bertugas mencabut nyawa manusia, karenanya, Malaikat Izrail disebut juga malaikat maut.
e. Malaikat Raqib, tugasnya mencatat amal kebajikan yang dilakukan manusia.
f. Malaikat Atid, tugasnya mencatat amal kejahatan yang dilakukan manusia.
g. Malaikat Munkar, bertugas sebagai penanya manusia di alam kubur.
h. Malaikat Nakir, bertugas sebagai penanya manusia di alam kubur bersama malaikat Munkar.
i. Malaikat Malik, bertugas menjaga pintu neraka.
j. Malaikat Ridwan, bertugas menjaga pintu surge.
2. Sifat-sifat Malaikat
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang berbeda dengan  makhluk lainnya. Sifat-sifat malaikat antara lain:
a. Malaikat tidak makan, tidak minum, dan tidak tidur.
b. Malaikat tidak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
c. Malaikat tidak memiliki hawa nafsu.
d. Malaikat selalu taat kepada Allah SWT dan tidak pernah berbuat dosa.
Allah SWT berfirman: 

.... žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB tbrâsD÷sム 
Artinya:
“….Mereka (malaikat-malaikat) tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” ( Q.S. At-Tahrim: 6)
3. Kejadian Malaikat
Dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Muslim disebutkan bahwa malaikat diciptakan dari nur atau cahaya.Sebagai utusan Allah, Malaikat diciptakan dengan berbagai kekuatan yang hebat, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
4. Bukti sederhana adanya Malaikat
Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah bukti adanya malaikat.Oleh karena Al-Quran tersebut adalah wahyu Allah SWT yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.Nabi Muhammad menerima wahyu dengan perantaraan malaikat Jibril.Malaikat Jibril bertugas sebagai pembawa wahyu kepada para nabi dan rasul.
Bukti adanya Malaikat dijelaskan dalam Al-Quran dan hadis Nabi SAW.
Firman Allah SWT:
¨bÎ)ur öNä3øn=tæ tûüÏàÏÿ»ptm:   

Artinya:
“Dan sesungguhnya bagi kamu ada malaikat-malaikat yang mengawasi pekerjaanmu.” (Q.S. Al-Infitar:10)
Hadis Nabi SAW:
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ
Artinya:
“Malaikat-malaikat itu diciptakan dari cahaya.”
5. Perilaku orang yang beriman kepada Malaikat
Salah satu tugas malaikat adalah mengawasi seluruh perbuatan manusia selama 24 jam.Oleh karena itu, semua perbuatan kita dicatat oleh Malaikat. Semua perbuatan baik dicatat Malaikar Raqib, sedangkan perbuatan  buruk dan jahat dicatat Malaikat Atid. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik dan percaya adanya Malaikat Allah SWT yang mengawasi setiap perbuatan atau perilaku kita secara terus menerus.




D. Akhlak Terpuji
Allah SWT berfirman:
ߊ$t7Ïãur Ç`»uH÷q§9$# šúïÏ%©!$# tbqà±ôJtƒ n?tã ÇÚöF{$# $ZRöqyd #sŒÎ)ur ãNßgt6sÛ%s{ šcqè=Îg»yfø9$# (#qä9$s% $VJ»n=y ÇÏÌÈ   
Artinya:
“Dan hamba-hamba Tuhan Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan” salam.” (Q.S. Al-Furqan:63)
Dalam ajaran Islam, Akhlak terpuji disebut akhlak mahmudah. Orang yang memili akhlak terpuji akan bahagia di dunia dan di akhirat. Kali ini kita akan mempelajari sifat rendah hati,santun. Ikhlas, dan dermawan sebagai bagian dari akhlak terpuji.
1. Arti dan Ciri-ciri Akhlak Terpuji
a) Rendah Hati dan Ciri-cirinya
Rendah hati adalah salah satu sifat terpuji.Rendah hati artinya tidak sombong dan tidak angkuh. Ciri-ciri orang yag rendah hati adalah mereka tidak pernah memandang rendah orang lain. Bahkan orang yang rendah hati selalu menghormati orang lain, kapan, dan di mana pun ia berada.
Sifat rendah hati dikena juga dengan Tawad’u.kelebihan orang rendah hati adalah mereka mudah bergaul dan disenangi oleh semua orang. Siapa pun pasti akan senang berteman dengan orang yang rendah hati karena mereka menghargai dan menghormati orang lain  dengan tulus.
b) Santun dan Ciri-cirinya
Santun artinya halus budi bahasanya. Ciri-ciri orang yang santun adalah sopan, sabar, tenang, suka membantu, dan peduli kepada orang lain. Santun adalah salah satu akhlak terpuji, karena sangat bermanfaat bagi orang lain.
Orang yang santun disebut penyantun.Mereka selalu berperilaku sopan dimana saja, khususnya di tempat umum, seperti di masjid, di sekolah, atau ketika bertamu. Orang yang santun juga tenang dan sabar dalam bergaul dengan orang lain.
c) Ikhlas dan Ciri-cirinya
Ikhlas merupakan bagian yang sangat penting dalam mengukur keimanan seorang hamba, dimana seseorang tidak dikatakan beriman dengan iman yang sebenar-benarnya, sebelum ia mampu memahami dan menanamkan nilai-nilai keikhlasan dalam dirinya. Sebab ikhlas akan mengantarkan seseorang pada pribadi yang tulus, terpuji bersahaja dalam beramal juga melahirkan kesabaran yang luar biasa untuk meraih tempat yang mulia disisi Allah SWT.
Berapa banyak orang yang berbuat kebajikan, akan tetapi tidak semua orang bisa ikhlas didalamnya. Berapa banyak amal ibadah yang tampak bagus dari luarnya dan indah pda dzahirnya, tapi kropos dan penuh kepalsuan di dalamnya. Mereka hidup diantara kemunafikan diri di hadapan Allah dan manusia, sehingga mereka sibuk untuk memperindah hal-hal dzahir yang tampak oleh manusia, akan tetapi mereka lupa bahwa kemurnian hatilah yang menjadi penilaian di sisi Allah SWT.
Inilah yang dikatakan oleh Abu Ayub As-Susi bahwasanya”Ikhlas adalah kondisi dimana seseorang kehilangan rasa ikhlas itu sendiri.” Artinya orang yang ikhlas adalah mereka yang justru sama sekali tidak merasa telah ikhlas dalam amaliyahnya, akan tetapi selalu berusaha untuk membenahi dan meperbaiki amal serta niatnya. Tonggak daripada amal ibadah adalah niat dan ikhlas adalah kunci suksesnya. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah SWT;
!$¯RÎ) !$uZø9tRr& šøs9Î) |=»tFÅ6ø9$# Èd,ysø9$$Î/ Ïç7ôã$$sù ©!$# $TÁÎ=øƒèC çm©9 šúïÏe$!$# ÇËÈ   Ÿwr& ¬! ß`ƒÏe$!$# ßÈÏ9$sƒø:$# 4 
Artinya:
“sesunggihnya kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya.Ingatlah hanya milik Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).” (Q.S. Az-Zumar:2-3)

Ikhlas artinya tulus hati atau memiliki hati yang bersih.Orang yang ikhlas hatinya bersih dari perasaan ingi diberi imbalan atau ingin dipuji orang.Ciri-ciri orang yang ikhlas adalah mereka yang hanya mengharap ridha Allah SWT.Orang yang ikhlas, jika beribadah kepada Allah SWT, dilakukannya dengan niat ikhlas karena perintah Allah SWT.
Dalam Al-Quran Surah Al-Bayyinah ayat 5, Allah berfirman tentang sifat ikhlas, yang bunyinya sebagai berikut:
!$tBur (#ÿrâÉDé& žwÎ) (#rßç6÷èuÏ9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# 
Artinya:
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya karena ( menjalankan) agama yang lurus.” (Q.S. Al-Bayyinah)
d) Dermawan dan Ciri-cirinya
Dermawan artinya orang yang suka berderma, suka menyumbang, dan suka membantu.Ciri-ciri orang dermawan adalah suka beramal untuk kepentingan agama dan masyarakat.Ia juga suka memberikn bantuan kepada orang yang membutuhkan atau orang yang kesusahan.
2. Perilaku Terpuji kepada Orang Tua
Orang tua adalah ayah dan ibu kandung kita.Orangtua adalah orang yang sangat besar jasanya.Keduanya telah melahirkan dan memelihara kita. Ibu yang mengasuh dan baa yang bekerja keras untuk membiayai hidup keluarga. Denga ikhlas, mereka membesarkan dan menyayangi kita.
Karena itulah, kita harus berbuat baik kepada mereka. Cara berbuat baik kepada orangtua adalah:
4 Mendoakan mereka setelah selesai salat dengan doa:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَا نِيْ صَغِيْرًا
Artinya:
“Ya Allah ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana memeliharaku pada waktu kecil.”
4 Menyayangi mereka
4 Mematuhi nasihatna yang baik-baik
4 Berterimakasih kepadanya karena telah menyayangi kita
4 Menerima pemberiannya dengan baik
4 Berperilaku sopan santun
4 Berbicara dengan lemah lembut
Allah memerintahkan kita agar berbicara dengan perkataan yang lemah lembut kepada orangtua.Jangan sekali-kali membentak mereka.Berkata kasar kepada mereka merupakan akhlak tercela.
Allah SWT berfirman:
..... Ÿxsù @à)s? !$yJçl°; 7e$é& Ÿwur $yJèdöpk÷]s?.....

Artinya:
“…..maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya (orangtua) perkataan’ah’ dan jangan kamu membentaknya….”( Q.S. Al-Isra:23)

@è%ur.... $yJßg©9 Zwöqs% .....$VJƒÌŸ2 
Artinya:
“…….dan ucapkanlah kepada keduanya (orangtua) perkataan yang baik.”(Q.S. Al-Isra:23)
4 Tidak menyakiti hatinya
4 Jujur kepada keduanya.
Seorang muslim percaya akan hak-hak orang tua atas dirinya. Berbuat patuh dan memperlakukan mereka dengan cara yang paling mulia akan baik baginya. Ini bukan karena mereka penyebab kehadirannya, bukan pula karena para orang tua telah melakukan sesuatu yang paling baik baginya sehingga ia diharuskan membalas budi orang tua, tetapi pertama-tama karena Allah SWT telah membuat aturan demikian baginya.
Seorang dari kalangan Anshar datang kepada Rasulullah saw dan bertanya: “Wahai Rasulullah, adakah tanggung jawab yang harus aku penuhi terhadap orangtuaku setelah mereka meninggal dunia?” Rasulullah saw menjawab,”Benar, ada empat perkara:
1. Mendoakan dan memohon ampunan Allah bagi keduanya.
2. Memenuhi semua janji-jani (hutang) orang tua.
3. Menghormati kawan-kawan dekat mereka.
4. Menjaga hubungan baik dengan sanak family keduanya.
Inilah perilaku baik terhadap mereka yang diserahkan kepadamu sepeningal mereka.” (Ahmad)
3. Meneladani Akhlak Nabi Ismail AS
Berbuat baik kepada orangtua adalah akhlak mulia. Orang yang menghormati dan berbakti kepada orangtuanya akan mendapat pahala dari Allah SWT. Salah satu contoh sosok yang patut kita teladani perilakunya adalah Nabi Ismail AS.
Nabi Ismail adalah putra Nabi Ibrahim AS.Ia terkenal memiliki akhlak mulia terhadap orangtuanya. Dalam Al-Qur’an dikisahkan, bahwa ketika Ismail mencapai usiaremaja, Nabi Ibrahim AS mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail putranya. Mimipi seorang nabi adalah salah satu cara turunnya wahyu Allah SWT. Maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim AS.
Nabi Ismail AS sebagai anak yang saleh dan berbakti kepada orangtuanya, tanpa ragu-ragu dan berpikir panjang, ia berkata  kepada ayahnya: “Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya allah sebagai seoarang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam melaksanakan dalam perintah Allah itu, agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah.Kedua, agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkena darah bila melihatnya.Ketiga, tajamkanlah parangmu dan percepatlah pelaksanaan penyembelihan agar meringankan penderitaan dan rasa pedihku.Keempat, sampaikanlah salamku kepada ibuku.Berikanlah kepadanya pakaianku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putra tunggalnya.”Kemudian Nabi Ibrahim AS memeluk Ismail dan mencium pipinya serya berkata,”Aku bahagia mempunyai putra yang taat kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tua, dan ikhlas melaksanakan perintah Allah SWT.”
Ketika saat penyembelihan tiba, Nabi Ibrahim AS melaksanakan permintaa Ismail. Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail, dibaringkan ia di atas lantai, lalu diambilnya perang tajam. Sambil memegang parang, Nabi Ibrahim AS menangis sedih.Akhirnya dengan memejamkan matanya, parang diletakkan di leher Nabi Ismail AS.Ketika Nabi Ibrahim AS menyembelih Nabi Ismail AS, parang tajam itu tumpul.Nabi Ismail tidak dapat disembelih.Tahukah kamu kenapa?
Kejadian tersebut merupakan mukjizat dari Allah SWT yang menegaskan bahwa perintah pengorbanan Nabi Ismail AS itu hanya sebuah ujian untuk Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.Allah SWT ingin menguji ketaatan mereka kepada-Nya.
Nabi Ibrahim AS telah menunjukkan ketaatan dengan rela mengorbankan putranya.Sedangkan Nabi Ismail AS tidak sedikitpun ragu dalam melaksanakan perintah Allah SWt dan orangtuanya. Nabi Ismail AS tahu bahwa Allah SWT dan oramgtuanya tidak akan berniat buruk kepadanya.
Perilaku Nabi Ismail As yang patut kita teladani yaitu:
1) Selalu patuh dan berbakti kepada oang tua
2) Bersikap sabar dan tabah ketika menghadapi cobaan dari Allah SWT.
3) Tidak mudah terpengaruh oleh rayuan orang lain untuk melanggar perintah Allah SWT.
4) Senang melakukan kebaikan, terutama kepada orangtua, saudara, dan teman

E. Akhlak Tercela
Doa agar terhindar dari sifat tercela:
اَلَّلهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَالْحُزُنِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Artinya: 
Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kesusahan dan kedukaan, dari lemah kemauan dan rasa malas, dari sifat pengecut dan kikir, dari banyak hutang dan kezaliman manusia.”
Dalam ajaran Islam, akhlak tercela disebut akhlak mazmumah. Orang yang memiliki akhlak tercela akan sengsara di dunia dan akhirat. Kali ini kita akan mempelajari sifat bodoh, pemarah, kikir, dan boros sebagai bagian dari akhlak tercela (mazmumah).
1. Bodoh
Bodoh artinya tidak punya ilmu pengetahuan dan susah memahami pelajaran. Ciri-ciri orang yang bodoh adalah lambat berpikir dan bekerja. Penyebab kebodohan antara lain karena kemalasan dan kenakalan. Orang yang malas belajar akan menjadi orang bodoh, sementara temannya yag rajin akan menjadi orang yang cerdas.
Contoh sikap bodoh antara lain: malas belajar, terlalu banyak bermain hingga lupa belajar, tidak memperhatika pelajaran, dan tidak bisa membagi waktunya dengan baik. Lawan dari sikap bodoh adalah cerdas.Orang yang cerdas adalah orang yang rajin dan tepat waktu dalam belajar dan bekerja.
2. Pemarah
Pemarah artinya orang yang memiliki rasa amarah yang tinggi dan tidak dapat menahannya. Ciri-ciri orang pemarah adalah suka marah-marah kepada orang lain, kasar, dan tidak mau bergaul dengan orang tertentu. Penyebab orang menjadi pemarah adalah karena kurang sabar atau karena rasa benci dan dendam. Orang yang pemarah akan susah berteman dan mempunyai banyak musuh.
Untuk menahan rasa marah, kuncinya adalah dengan bersabar.Sebab sabar leboh baik daripada marah. Sebuah adis Rasulullah SAW meriwayatkan, pada suatu hari datng seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW, kemudian berkata: “ Ya Rasul Allah, berilah aku perintah untuk mengerjakan suatu perbuatan baik, tetapi aku harap yang sedikit saja,” Rasulullah bersabda; “La tagdab” (janganlah engkau marah).”
Mengapa Nabi Muhammad melarang kita marah?Karena marah itu datangnya dari setan.Bila sedang marah, segeralah berwudu. Marah yang dituruti akan menjadi marah yang tak terkendali. Orang yang pemarah tidak bisa menahan dirinya.
Lawan dari sikap pemarah adalah pemaaf.Ajaran Islam mengajarkan kita agar dapat menahan amarah sehingga terhindar dari sikap pemarah.Menahan Amarah adalah salah satu ciri orang yang bertakwa.Pahala bagi yang betakwa adalah surga. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah Ali ‘Imran ayat 134:
tûüÏJÏà»x6ø9$#ur.... xáøtóø9$# tûüÏù$yèø9$#ur Ç`tã Ä¨$¨Y9$# 3 ª!$#ur =Ïtä šúüÏZÅ¡ósßJø9$#   
Artinya:
“….mereka yang menahan amarah dan memaafkan sesame manusia dan Allah mengasihi (membantu) kepada orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Q.S. Ali ‘Imran:134)
3. Kikir
Sikap kikir adalah salah satu akhlak tercela karena merugikan diri sendiri dan orang lain. Kikir artinya tidak mau menggunakan harta yang dimilikinya untuk membantu orang lain. Ciri-ciri orang yang kikir adalah suka menumpuk harta benda. Harta benda itu disimpan dan tidak digunakan untuk membantu orang lain.
Dalam agama Islam, orang yang kikir disebut bakhil.Lawan dari sikap kikir adalag dermawan. Orang yang dermawan suka membantu oran lain dengan harta yang dimilikinya. Orang kikir juga dikenal sebagai orang pelit.Mereka sangat pelit dalam menggunakan hartanya untuk beramal dijalan Allah SWT.
4. Boros
Boros artinya berlebih-lebiha dalam menggunakan uang, barang, atau harta yang dimilikinya.Ciri-ciri orang yang bersikap boros adalah menggunakan hartanya tanpa perhitungan.Sikap boros adalah akhlak tercela.
Lawan dari sikap boros adalah sikap hemat.Hemat artinya meggunakan harta dengan semestinya. Contoh sikap boros misalnya: menyalakan lampu di siang hari, membeli pulpen baru meskipun pelpen lama masih bisa dipakai, menggunakan kertas dengan boros, atau menyimpan buku bukan pada tempat sehingga cepat rusak atau hilang.
Banyak sekali kerugian yang dialami jika kita memiliki sifat tercela yaitu:
1) Kerugian dari sikap bodoh
Sikap bodoh sangat merugikan.Contoh kerugian yang didatngkan dari sikap bodoh adalah tidak naik kelas, tidak memahami pelajaran, dan tidak memperoleh ilmu pengetahuan.Oleh karena itu, kita harus menjauhi sikap bodoh bila tidak ingin menjadi orang yang rugi. Seperti kata pepatah: ‘rajin pangkal pandai, malas pangkal bodoh.’
2) Kerugian dari sikap pemarah
Sikap pemarah sangat merugikan, karena dapat mengakibatkan tidak dapat bekerja sama dengan orang lain. Orang yang pemarah tidak akan dihargai dan dihormati dalam masyarakat. Sifat pemarah adalah salah satu akhlak yang tercela.Oleh Karena itu, kita harus menjauhi sikap pemarah dan menjadi orang yang pemaaf.
3) Kerugian dari sikap kikir
Orang yang kikir hartanya dibenamkan oleh Allah SWT ke dalam tanah seperti kisah Qarun yang hidup pada zaman nabi Musa AS.
Orang yang kikir termasuk orang yang tidak bersyukur kepada Allah SWT. Padahal harta yang kita miliki harus digunakan untuk membantu orang lain, seperti orang miskin dan anak yatim, atau menyumbang tempat ibadah. Harta kita, baik itu uang, rumah, mobil dan lainnya, adalah reezeki dari Allah SWT.Oleh karena itu kita harus menghindari sikap kikir dan menggunakan rezeki untuk beribadah dan membantu sesama.
4) Kerugian dari sikap boros
Orang yang boros bisa saja menjadi orang miskin karena harta atau uang yang digunakan dengan boros akan habis dlam waktu yang cepat. Untuk menghindari sikap boros kita harus sadar bahwa harta  yang ada diperoleh melalui kerja keras. Oleh karena itu, kita harus menghindari sikap boros dan menjadi orang hemat. Seperti kata pepatah: ‘hemat pangkal kaya, boros pangkal miskin’.














BAB III
SIMPULAN
Kalimah secara etimologis berarti kata, sedangkan thayyibah berarti kata yang baik. Definisi ini juga dapat kita temukan dalam firman Allah, “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan “kalimat yang baik” seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.” (Q.S. Ibrahim[14]:24). Jika ditilik secara istilah (terminologis), kalimat thayyibah dapat diartikan sebagai kalimat yang baik serta memiliki nilai dan kedudukan tinggi dalam ajaran islam. 
Kalimat ini juga membawa kebaikan bagi siapa saja yang Allah yang telah menciptakan langut dan bumi dengan segala isinya mempunyai banyak nama. Nama-nama itu bukan hanya sekedar nama, tetpai nama-nama bagus yang sesuai dengan kenyataan yang diberi nama.
Orang akan menyukai kita dan akan menerima kita dalam pergaulan sehari-hari ketika kita memiliki akhlak yang terpuji.. Dengan begitu, kita akan disegani dan memperoleh kedudukan yang terhormat disisis Allah Swt. Namun sebaliknya, kita akan menjaddi org yang tidak diharapkan kehadirannya, karena akan membuat orang khawatir akan gangguan yang akan dilakukannya. Orang lain pun akan malas bergaul dengannya, karena akan menimbulkan masalah bagi orang disekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Purnawan,Ayup. Membeli Surga dengan Kalimat Thayyibah,Yogyakarta: Citra Risalah, 2010

Tim Bina Karya Guru, Bina Akidah dan Akhlak 3, Jakarta: Erlangga, 2009
Al-Qahthani,AbdurrahimKeutamaan dan keistimewaan Asmaul Husna, Sifat 20, dan Shalawat Nabi, Jakarta: Sandro Jaya, TT

Mz, Labib. Ikhlas sebagai Mutiara Amal Menuju Ridha Ilahi, Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 2011

Al-JazairiSyaikh Abu Bakar. Mengenal Etika dan Akhlak Islami, Jakarta:Lentera, 2003